Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri-Cirinya


Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri-Cirinya



Para ahli menyakini Indonesia sebagai salah satu tempat ditemukannya fosil manusia tertua di dunia. Beberap lokasi penemuan situs purbakala tersebar di seluruh wilayah Indoneisa. Situs Sangiran merupakan salah satu contoh situs purbakala di Indonesia. Situs ini merupakan situs terpenting bagi para peneliti kehidupan manusia pada masa praaksara. Situs Sangiran menyimpan kekayaan fosil purbakala, baik dari fosil manusia purba hingga binatang purba. Selain Sangiran, ada juga tempat lain yang menjadi lokasi penemuan fosil manusia purba di Indonesia, seperti di Trinil, Ngawi, Jawa Timur dan di Wajak.
Dari berbagai penelitian, ada beberapa jenis manusia purba di Indonesia. Jenis-jenis manusia purba tersebut dapat diketahui dari bentuk fisiknya. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, fosil manusia purba yang ditemukan di Indonesia dapat dibedakan menjadi Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo Sapiens. Berikut ini ulasannya :
1.      Meganthropus
Merupakan jenis manusia purba yang paling. Fosil Meganthropus ditemukan oleh von Koeniswald pada tahun 1941 di Desa Sangirn. Fosil yang ditemukan berukuran sangat besar sehingga fosil ini dinamakan Meganthropus palaeojavanicus. Ciri fisik Meganthropus palaejavanicus adalah :
1)      Tulang pipi tebal
2)      Kening menonjol
3)      Tidak memiliki dagu
4)      Geraham besar-besar
5)      Memiliki badan tegap
6)      Bentuk muka diduga masif
7)      Rahang bawah sangat tegap
8)      Memiliki bentuk gigi hormonin
9)      Memakan tumbuh-tumbuhan
10)  Otot-otot kunyah sangat kuat
11)  Kepala bagian belakang sangat menonjol
12)  Permukaan kunyah tajuk terdapat banyak kerut

2.      Pithecanthropus
Pithecanthropus juga disebut dengan manusia kera. Fosilnya ditemukan di Mojokerto, Kedungbrubus, Trinil, Sangiran, Sambungmacan, dan Ngandong. Pithecanthropus memiliki ciri :
1)      Tubuh dan hidungnya lebar
2)      Tidak berdagu
3)      Volume otak berkisar 750-1300 cc
4)      Badan tegap
5)      Tinggi badan 165-180 cm

6)      Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
7)      Oto kunyah tak sekuat Meganthropus
8)      Makanan bervariasi (tumbuh-tumbuhan dan hewan)
Para ahli memperkirakan Pithecanthropus hidup pada masa pleistosen awal, tengah, dan akhir lebih tepatnya 2,5 juta tahun-200 juta tahun yang lalu. Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia antara lain Pithecanthropus mojokertensis, Pithecanthropus erectus, dan Pithecanthropus soloensis.
A.    Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto) merupakan manusia purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di Indonesia. Manusia purba ini diperkirakan hidup sekitar 2,5-1,25 juta tahun yang lalu. Fosilnya ditemukan oleh von Koenigswald di Mojokerto pada tahun 1936. Ciri-ciri Pithecanthropus mojokertensis adalah sebagai berikut:
1)      Tulang pipi kuat
2)      Berbadan tegap
3)      Tonjolan kening tebal
4)      Otot-otot tengkuk kukuh
5)      Muka menonjol ke depan
6)      Volume otak 650-1000 cc

B.     Pithecanthropus erectus
Pithecanthropus erectus atau sering disebut dengan manusia kera berjalan tegak merupakan manusia purba yang ememiliki daerah persebaran paling luas. Fosil pertamanya ditemukan pada tahun 1890 oleh Eugene Dubois di Kedungbrubus, Trinil, dan Ngawi. Ciri-ciri pithecantrhopus erectus diantaranya sebagai berikut :
1)      Badan tegap
2)      Hidung lebar
3)      Dagu tidak ada
4)      Alat pengunyah kuat
5)      Berat badan 80-100 kg
6)      Tinggi badan 160-180 cm
7)      Terdapat tonjolan kening pada dahi
8)      Tulang tengkorak berbentuk lonjong
9)      Volume otak 750-1000 cc
10)  Muka didominasi oleh bagian rahang yang menonjol

C.     Pithecanthropus soloensis
Ciri-ciri Pithecanthropus soloensis diantaranya sebagai berikut :
1)      Makanannya hewan buruan dan tumbuhan
2)      Memiliki gigi geraham yang besar dan rahang yang kuat
3)      Bentuk hidung lebar dan tidak berdagu
4)      Bentuk tonjolan pada kening tebal dan melintang di sepanjang pelipis
5)      Volume otak 750-1350 cc
6)      Badan tegap
7)      Tinggi badan 165-180 cm
3.      Homo sapiens
Homo sapiens merupakan manusia cerdas karena telah mampu membuat peralatan sederhana dari batu dan tulang yang digunakan untuk berburu dan mengolah makanan. Mereka sudah menggunakan akal dan memiliki sifat seperti manusia sekarang. Mereka hidup sederhana dan masih mengembara. Homo sapiens dikenal sebagai spesies yang sangat tangguh dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Ciri-ciri homo sapiens diantaranya sebagai berikut :
1)      Tengkorak besar
2)      Volume otak diperkirakan 1650 cc
3)      Muka datar dan lebar
4)      Akar hidung lebar
5)      Bagian mulut menonjol sedikit
6)      Dahi agak miring
7)      Di atas rongga mata ada busur kening yang nyata
8)      Langit-langit mulut besar dan dalam
9)      Rahang bawah masif
10)  Gigi besar-besar
11)  Gigitan gigi seri atas tepat mengenai gigi bawah
12)  Tinggi badan sekitar 173 cm
Homo sapiens dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis homo sapiens sebagai berikut ini:
A.    Manusia wajak (Homo wajakensis)
Homo wajakensis ditemukan di lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa Timur. Fosil homo wajakensis ditemukan pada lapisan pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada tahun 1889. Ciri-ciri manusia wajak atau homo wajakensis diantaranya sebagai berikut :
1)      Tengkoraknya sedang atau agak lonjong
2)      Muka datar dan lebar
3)      Dahinya agak miring dan di atas mata terdapat busur dahi yang nyata
4)      Pipinya menonjol ke samping
5)      Volume otk 1300 cc
6)      Berat badan 30-150 kg
7)      Tinggi badan 130-210 cm
8)      Jarak antara hidung dan mulut masih jauh
9)      Perawakannya masih seperti kera
10)  Sudah berdiri tegak
B.     Manusia Liang Bua (Homo Floresiensis)
Homo florensiesis merupakan manusia dari Flores. Fosilnya ditemukan di Gua Liang Bua, Flores oleh tim ilmuwan dari Indonesia dan Australia pada tahun 2003. Fosil tengkorak yang ditemukan memiliki bentuk mungil atau hobbit. Homo floresiensis hidup sezaman dengan gajah-gajah pigmi (gajah kerdil) dan kadal-kadal raksasa (komodo) di Flores. Ciri-ciri manusia Liang Bua atau Homo floresiensis diantaranya sebagai berikut :
1)      Tengkorak yang panjang dan rendah
2)      Berukuran kecil
3)      Volume otak 380 cc
4)      Massa tubuh sekitar 25 kg
5)      Tinggi badan diperkirakan 106 cm
6)      Memiliki rahang yang menonjol dan berdahi sempit

C.     Homo Soloensis
Homo soloensis merupakan manusia purba yang ditemukan oleh von Koenigswald pada tahun 1931-1934 di daerah Ngandong, ditepi Sungai Bengawan Solo. Para ahli  memperkirakan homo soloensis sudah bisa berjalan dan berdiri dengan sempurna. Manusia purba homo soloensis diperkirakan hidup sekira 900-200 ribu tahun yang lalu. Ciri-ciri Homo soloensis diantaranya sebagai berikut :
1)      Volume otak 1000-2000 cc
2)      Tinggi badan 130-210 cm
3)      Berat badan 30-150 kg
4)      Otot-otot bagian tengkuk sudah mengalami reduksi
5)      Alat pengunyah menyusut sehingga gigi dan tulang rahang menjadi kecil.


Demikian dari saya yang dapat saya terangkan mengenai manusia purba yang ada di Indonesia beserta ciri-cirinya. Saya minta maaf jika ada kekurangan. Semoga hal ini bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih dan sampai jumpa.

Posting Komentar untuk " Manusia Purba Di Indonesia Beserta Ciri-Cirinya"