Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaan Teks Eksemplum
Assalamualaikum Wr.wb.
Pada kesempatan ini saya akan
memberikan sebuah materi pembelajaran tentang teks eksemplum. Teks eksemplum
biasanya mulai dipelajari oleh siswa kelas 9 SMP semester ganjil pada
kurikulum 2013. Bila kamu ingin mempelajarinya atau mengingat kembali materi
ini silakan baca dan pahami.
Teks Eksemplum
1. Pengertian teks
eksemplum
·
Teks yang bercerita tentang suatu kejadian yang tidak dikehendaki
tokoh atau pelakunya. Bisa berupa pengalaman hidup manusia (nyata) maupun fiksi
serta menekankan aspek moral.
·
Teks
eksemplum biasanya berbentuk cerita, legenda, dongeng, dan sejarah kehidupan
nyata.
·
Untuk
menulis teks eksemplum pilihlah cerita pengalaman pribadi, sejarah, atau
episode dalam kehidupan orang lain.
2. Struktur teks
eksemplum
a.
Orientasi
Ø Berisi pengenalan atau
pengantar cerita.
Ø Merupakan awal atau
hal yang melatari sebuah peristiwa teks eksemplum itu terjadi.
b.
Insiden
Ø Berisi cerita lengkap
tentang peristiwa yang tidak dikehendaki itu dari awal hingga akhir tersusun
secara kronologis.
Ø Merupakan peristiwa
yang berisi persoalan dalam kehidupan pelaku. Disebut juga komplikasi.
c.
Interpretasi
Ø Merupakan evaluasi dan
akibat terhadap pilihan yang dilakukan pelaku. Berisi pula pesan moral/hikmah
yang terjadi.
3. Ciri-ciri teks
eksemplum
a.
Berisi
terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b.
Adanya
urutan peristiwa yang jelas.
c.
Mempunyai
struktur yang lengkap.
d.
Menggunakan
bahasa naratif.
4. Unsur kebahasaan teks
eksemplum
a.
Kata
keterangan tempat, waktu, tujuan, dan cara.
b.
Kata
hubung intrakalimat dan antarkalimat.
c.
Kalimat
majemuk setara dan bertingkat.
A. Kata
keterangan tempat,waktu, tujuan, dan cara
1. Keterangan tempat
·
Alkisah,
di Desa Tanjung ada seorang perempuan
tua.
·
Fahri
berangkat ke sekolah.
·
Ke, sampai, di, dari
2. Keterangan waktu
(temporal)
·
Pada suatu malam, Doni diam-diam pergi
keluar rumah.
·
Keesokan harinya, aku dan keluargaku pulang
ke rumah.
·
Sering,
selalu, sebentar lagi, sekarang, kemarin
3. Keterangan tujuan
·
Dia
bekerja keras demi mencukupi
kehidupan keluarganya.
·
Dia
pergi ke sungai untuk memancing.
·
Marilah
kita mengheningkan cipta bagi pahlawan yang telah gugur
·
Guna, buat, demi,
untuk, bagi
4. Keterangan cara
·
Kami
akan menyelesaikan tugas itu secepatnya.
·
Kita
telah bekerja terus-menerus dan tidak
mendapatkan hasil yang lumayan.
·
Kamu
boleh mengambil kue semaumu.
B.
Kata hubung
intrakalimat dan antarkalimat (konjungsi)
Kata
hubung adalah kata yang menghubungkan antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan
antarkalimat.
1. Kata hubung
intrakalimat
a)
Kata
hubung koordinatif
Kata
hubung atau konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting
atau memiliki status yang sama.
dan penanda hubungan
penambahan
serta penanda hubungan
pendampingan
atau penanda hubungan
pemilihan
tetapi penanda hubungan
perlawanan
melainkan penanda hubungan
perlawanan
padahal penanda hubungan
pertentangan
sedangkan penanda hubungan
pertentangan
b) Kata hubung korelatif
Kata
hubung atau konjungsi berpasangan yang menghubungkan dua kata, frasa, atau
klausa yang memiliki status sintaksis yang sama.
baik....maupun.... sedemikian
rupa....sehingga....
tidak hanya....melainkan juga.... bukan hanya....melainkan
juga....
demikian....sehinggga.... apakah....atau....
c)
Kata
hubung subordinatif
Konjungsi
yang menghubungkan dua klausa, atau lebih, dan tidak memiliki status sintaksis
yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan anak kalimat.
Kelompok-kelompok
konjungsi subordinatif
1)
K.S.
Waktu : sejak, semenjak, sewaktu, setelah, sehingga
2)
K.S.
Syarat : jika, kalau, asalkan, bila manakala
3)
K.S.
Pengandaian : andaikan, seandainya, umpamanya
4)
K.S.
Konsesif : biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun,
kendatipun
5)
K.S.
Tujuan : agar,supaya,biar
6)
K.S.
Perbandingan : seakan-akan, seolah-olah, sebagaimana,
seperti, sebagai, laksanan, ibarat
7)
K.S.
Sebab : sebab,karena
8)
K.S.
Hasil : sehingga, sampai (-sampai), maka
9)
K.S.
Alat : dengan, tanpa
10)
K.S.
Cara : dengan, tanpa
11)
K.S.
Komplementasi : bahwa
12)
K.S.
Atributif : yang
13)
K.S.
Perbandingan : sama...dengan, lebih...dari (pada)
2. Kata hubung
antarkalimat
Konjungsi
yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.
·
Biarpun demikian,
walaupun demikian, lagi pula, sesungguhnya, malahan, bahkan, oleh karena itu,
dll.
C. Majemuk
setara dan bertingkat
Tambahan :
1. Kalimat
tunggal (Simpleks)
Kalimat
tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu objek, satu predikat, dan objek,
atau keterangan.
Contoh :
Subjek | Pokok kalimat |
Predikat | Penjelasan tentang pokok kalimat |
Objek | Hal, perkara, atau orang yang dikenai pekerjaan |
Keterangan | Kata atau kelompok kata untuk menerangkan sesuatu atau bagian kalimat yang lain |
1.
Kalimat majemuk
(Kompleks)
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang terdiri atas satu objek atau lebih dan dua predikat
atau lebih.
a)
Kalimat
majemuk setara
Yaitu penggabungan dua
kalimat tunggal dan tiap-tiap unsur-unsurnya mempunyai kedudukan setara.
Contoh : 1. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau
nanti malam.
2. Dia sangat baik hati dan suka menolong.
Berdasarkan kata
penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari 5 macam, yakni :
Jenis Konjungsi
Penggabungan dan
Penguatan bahkan
Pemilihan atau
Perlawanan sedangkan, tetapi
Urutan waktu kemudian, lalu, lantas
b)
Kalimat
majemuk bertingkat
Adalah kalimat yang
terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannnya tidak setara/sederaja.
Jenis-jenisnya :
1)
Kalimat
majemuk hubungan waktu
Contoh : Aku sedang
belajar, ketika ayahku pulang.
2)
Kalimat
majemuk hubungan syarat
Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan, apabila, andaikan
Contoh : Jika aku mendapatkan rangking satu, aku
akan mendapatkan laptop baru.
3)
Kalimat
majemuk hubungan tujuan
Ditandai dengan : agar, supaya, biar
Contoh : Danis sengaja
tidur siang agar dia bisa bangun pagi
buat belajar.
4)
Kalimat
majemuk hubungan konsensip
Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun,
sungguh pun
Contoh : Walaupun Veri sedang sedih, dia selalu
tersenyum.
5)
Kalimat
majemuk hubungan penyebaban
Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena
Contoh : Aku sedang
sedih, sebab orang yang aku cintai
tidak mencintaiku.
6)
Kalimat
majemuk hubungan perbandingan
Ditandai dengan : ibarat, seperti, bagaikan, laksana,
sebagaimana, lebih baik
Contoh : Dari pada
bermain, lebih baik aku belajar.
7)
Kalimat
majemuk hubungan akibat
Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh : Dian begitu
berbakat, sehingga dia dapat memenangkan
kontes itu.
8)
Kalimat
majemuk hubungan cara
Ditandai dengan : dengan
Contoh : Dengan restumu, aku akan pergi bersama
pangeran.
9)
Kalimat
majemuk hubungan sangkalan
Ditandai dengan : seolah-olah, seakan-akan
Contoh : Markus diam
saja, seolah-olah tidak terjadi
apapun.
10)
Kalimat
majemuk hubungan kenyataan
Ditandai dengan : padahal, sedangkan
Contoh : Gina terus
belajar, padahal ia sedang sakit.
11)
Kalimat
majemuk hubungan hasil
Ditandai dengan : makannya
Contoh : Doni anak
pemalas, makannya nilainya selalu
jelek.
12)
Kalimat
majemuk hubungan penjelasan
Ditandai dengan : bahwa
Contoh : Nilai
raportnya menunjukkan bahwa dia
benar-benar siswa cerdas.
13)
Kalimat
majemuk hubungan atribut
Ditandai dengan : yang
Contoh : Anak yang sedang berlari itu teman saya.
Sekian dari saya yang dapat
disampaikan tentang teks eksemplum, bila ada kesalahan maupun jika ada kata
yang menyinggung diri anda mohon dimaafkan. Wassalamulaikum Wr.Wb.
Posting Komentar untuk "Pengertian, Struktur, dan Unsur Kebahasaan Teks Eksemplum"